Minggu, 06 Januari 2008

NAGA KAWIN

Keris ini aku temukan di Pasar Raya Jakarta beberapa saat lalu, bilahnya tebal dan kokoh, berat, namun ukiran kinatahnya sangat dominan, tubuh dua ekor naga yang saling melilit, mulutnya terbuka dengan lidahnya yang menjulur keluar, lalu kumisnya halus menghiasi wajah garang sang naga. Keindahan perpaduan beberapa unsur logam yang diracik apik menjadi sebuah karya yang mendunia, warangka dan gagangnya ukir gaya bali, nah sebagai sebuah karya seni keris ini aku koleksi, dan tentang tangguhnya saya kurang tahu, adakah para pencinta keris yang tahu ???
Posted by Picasa

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Mengapa namanya naga kawin ?

berarti dalam keris itu ada dua naga ya ? naga nya cowok dan cewek ngaa ? jangan sampai salah lihat lhoo.. nanti kalau ternyata naga dalam keris itu sama-sama jenis kelamin cowok kan ngaa bisa punya anak keris pak :) hehe

Unknown mengatakan...

nama keris ini, saya usulkan jadi = Perkawinan Naga Bonar


kita tahu, ada film bioskop = Naga Bonar.


Naga Bonar adalah film komedi situasi yang mengambil latar peristiwa perjuangan rakyat Indonesia ketika sedang melawan penjajahan Belanda di daerah Sumatera Utara pada era kemerdekaan.

Pada awalnya Naga Bonar melakukan ini hanya sekedar untuk mendapatkan kemewahan hidup sebagai seorang Jenderal, akan tetapi pada akhirnya dia menjadi tentara yang sesungguhnya, dan memimpin kemenangan Indonesia dalam peperangan.

nah siapa tau, keris punya pak Deddy kalau nanti berperang ke tempat musuh, bisa menang seperti dalam film naga bonar :)

WARISAN BUDAYA NUSANTARA mengatakan...

Salam Rahayu

Salam buat yg punya Tred ini.
Maaf sebelumnya bahasanya sedikit kasar Bung karena pada umumnya kawin itu agak kasar.
Lebih baik pakai istilah Naga Kemanten/Pengenten/Kembar karena dengarnya nggak risih.

Kalau penglihatan saya ndak salah termasuk tangguh KAMRDIKAN Bung meski Yasannya Singosari, tapi cocok seklai kalau ditangguh Kamardikan.

O iya Esoteri memeng penting untuk kita dalam memelih sebilah Tosan Aji untuk Koleks tapi hendaknya kta juga harus faham perihal isoteri agar Warisan Budaya kita tidak habis dimakan Zaman.

Salam Rahayu, Rahayu, Rahayu